Sabtu, 19 Juni 2010

"Menerima Apa Adanya, Bukan Ada Apanya"



saia sering mendengar,
“guee pengen punya pasangan yang bisa menerima guee apa adanya”.
Tidak munafik, saia juga mengharapkan hal itu.
Seseorang yang bisa membuat saia merasa nyaman menjadi diri sendiri tanpa perlu berpura-pura.

Bersyukurlah bagi yang telah menemui seseorang yang bisa menerima apa adanya.
Tidak menuntut untuk berubah menjadi spt yang ia inginkan.
Tapi, apakah kita sudah begitu?
Apakah kita sudah menerima dirinya apa adanya?
Atau justru kita banyak menuntut dirinya untuk berubah menjadi seperti yg kita inginkan?

Kalau sepasang kekasih mampu menerima pasangannya apa adanya pasti mereka menjadi pasangan yang baik tanpa harus bongkar pasang dalam kehidupannya hehe… (kayak pemain bola).
(hidup messiii,,,ups qo jadi gx nyambung yak..hehhe)

yuk kita lanjutkan....

:: Kalau menerima pasangan dengan syarat ada apanya pasti tidak akan bertahan lama.
Pasangan harus ada mobil, harus ada ini, harus ada itu…

well, saya Cuma bilang kasihan sekali pasangan itu.
Banged Banged....

Kalau tidak ada apa-apanya maka kalimat sakti yang keluar adalah
" good bye my love for nothing…


:: jika orang tua mampu menerima keadaan anak apa adanya walau belum berprestasi anak pasti akan semakin terpacu untuk berprestasi dan menunjukan yang terbaik bagi ortunya.
Jangan karena seorang anak ada prestasinya baru dibanggakan kemudian anak yang lain yang tidak ada prestasinya di kucilkan…
walah kasihan sekali itu anak..
sudah jatuh tertimpa tangga lagi.... Kapan mau majunya..

Itu baru dua contoh yang sering ada dalam realita hidup.
Kalau kita bisa menerima orang lain apa adanya maka kita sudah bisa menjadi manusia yang dibanggakan Tuhan.

:: Karena Pencipta kita juga menerima diri kita yang berdosa ini apa adanya.
Coba kalau pencipta kita menerima diri kita karena ada apanya,
waduh… gassssssssswat dekh.

saia tidak mampu dan pastynya Kita tidak akan mampu mengikuti standard kelulusan dari pencipta kita.
Pasti akan ada banyak orang-orang yang tertolak dan tidak lulus.
(jadi inget UN dulu,,xixiixixix)

:: Intinya adalah kita bisakah menerima keadaan orang disekitar kita,
bukan memperlihatkan sikap penolakan.

:: Mungkin sulit kalau orang yang mau kita terima itu adalah orang yang terus-menerus berusaha menjatuhkan kita atau mencelakakan kita.
Saia tidak bilang gampang karena setiap orang mempunyai standard yang berbeda.

Ini butuh yang namanya pembelajaran dan butuh proses.
Sangat lama untuk sebagian orang.

dan intinya dr note ini....
saia ingin sekaliii bisa menerima seseorang dalam hidup saia apa adanya
bukan" ada apanya".....
humm semuga...
__Amin___